BAB I : PENDAHULUAN
I. Latar Belakang ……………………………………………………………………….2
II. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………3
III. Tujuan ………………………………………………………………………………..3
BAB II : PEMBAHASAN
I. Bukti keilahian Yesus ………………………………………………………………..4
II. Penyelidikan Pernyataan Yesus sebagai Tuhan ……………………………………...6
III. Kemampuan Intelektual manusia yang Dimiliki Yesus ……………………………..12
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….15
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
belakang
Dari
berbagai istilah tentang Kristus pada orang-orang pada masa Awal Masehi sudah
beragam. Informasi lain, Yesus
disebut sebagai Mesias dari Israel, Mesias adalah Kristus disebutkan Paulus sebanyak
270 kali dan variasi nama Yesus Kristus atau Kristus Yesus sebanyak 109 kali. Nama itu menunjuk pada : Allah,
Tuhan atau kata ganti yang menjurus pada Allah.
“
|
Ia bertanya pada
mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
|
”
|
“
|
”
|
|
Injil Yohanes dilihat sangat khusus dalam pandangan
Kristologi, bahwa Firman atau λόγος,
Allah sendiri menjadi manusia, dalam wujud Kristus. Di sini dijelaskan bahwa Kristus yang
adalah Yesus itu adalah Allah sendiri, Ketuhanan Yesus merupakan pusat Teologi Perjanjian Baru, menurut Miller,
"Yesus adalah Allah".
Mesias dalam Perjanjian Lama berarti keluarga Daud, raja yang selalu berjaya digantikan Mesias dalam
Perjanjian Baru menjadi raja yang dibangkitkan dari kematian. Raja kerajaan yang gilang gemilang
pada masa akhir dan menjadi pemimpin religius, bukan pemimpin politik.
Kata "Kristus" memiliki arti yang sama dengan Mesias yang
artinya adalah "Yang Diurapi". Di
dalam ajaran Kristen, kelahiran Yesus sudah dinubuatkan semenjak zaman
nabi-nabi dalam Alkitab Perjanjian Lama: Natan, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hagai, Mikha dan Zakharia.
Mesias di dalam Perjanjian Lama dinanti
oleh orang Israel untuk memulihkan bangsa Israel dari berbagai masalah,
terutama politik. Jadi hadirnya
Mesias adalah sebagai "solusi" dalam masa krisis; Masa Israel ditawan
oleh bangsa-bangsa lain. Orang Kristen menyatakan bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengajaran ini sangat
penting.Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika
tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan Agama-agama yang lain.
II.
Rumusan
Masalah
Adapun
yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Bukti Keilahian Yesus
2.
Penyelidikan pernyataan Yesus sebagai
Tuhan
3.
Kemampuan intelektual manusia yang di
miliki Yesus
III.
Tujuan
Pembuatan Makalah
1.
Dapat mengetahui bukti keilahian Yesus
2.
Dapat mengetahui pernyataan Yesus
sebagai Tuhan
3.
Dapat mengetahui kemampuan-kemampuan
yang dimiliki Yesus sebagai Tuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
BUKTI KEILAHIAN YESUS
Dalam keseluruhan isi Alkitab dan sepanjang sejarah
gereja, banyak hamba Tuhan yang mati martir karena keyakinan dan pernyataan
iman mereka bahwa Yesus adalah Allah, Pribadi kedua dari Allah Trinitas. Mereka
dibunuh Karena keyakinan mereka yang teguh akan keilahian Yesus yang utuh. Dari
hal ini kita bisa belajar bahwa pendeta, misionaris dan semua hamba Tuhan harus
mendasarkan pelayanan mereka pada keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah
satu-satunya Allah, Pencipta dan Juruselamat. Untuk menciptakan dasar yang
kokoh akan kepercayaan dan pengakuan seperti ini, kita harus mempelajari topik
tentang keilahian Yesus Kristus.
Rasul Paulus memiliki dasar kepercayaan yang teguh
akan keilahian Yesus yang utuh. Hal ini terbukti dalam surat-suratnya;
Mereka adalah keturunan bapa-bapa
leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di
atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.
Amin! (Roma 9:5)
Yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan (Filipi. 2:6)
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa dalam pemikiran Paulus
tidak ada pertanyaan atau keraguan sama sekali terhadap keilahian Yesus. Dalam
teologi Paulus, Yesus Kristus adalah Allah. Sebagai orang Kristen, tidaklah
cukup untuk sekedar memiliki pengetahuan intelektual akan pernyataan iman
seperti yang ditemukan dalam Roma 9:5, tetapi perlu untuk merenungkannya. Dan
dalam Kolose 1:15, Paulus berkata bahwa Yesus adalah gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung dan lebih utama dari segala yang diciptakan. Di sini
kata “gambar” berarti bahwa meskipun Yesus adalah Allah, Ia telah menjadi
manusia sehingga umat manusia bisa melihat dan memahami Allah melalui mata
jasmani mereka. Menurut pemahaman Paulus, Yesus adalah gambar Allah, maksudnya
Yesus adalah Allah itu sendiri. Paulus selanjutnya menjelaskan dalam kolose 2:9
bahwa dalam Yesuslah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Di
sini Paulus menjelaskan bahwa dalam Yesus Kristus, seluruh kepenuhan
keilahian-Nya ada dalam bentuk manusia, bukan sebagian. Dengan kata lain,
seluruh kepenuhan Allah ada di dalam diri manusia Yesus.
Yesus adalah Allah yang Mahakuasa yang memegang dan
berkuasa atas kehidupan dan kematian setiap orang. Dia mengendalikkan seluruh
alam semesta termasuk bencana alam tsunami, gempa bumi dan peristiwa alam
lainnya yang dapat membunuh ribuan orang. Yesus adalah Allah yang layak di kagumi. Ini berarti, kita harus
memiliki rasa hormat yang dalam terhadap Yesus. Bahkan stiap kali kita melihat
hanya lukisan Yesus, kita perlu memandangnya dengan rasa hormat. Tetapi, karena
kecenderungan sifat kita yang menganggap remeh akan lukisan Yesus, untuk
menghindari kesalahan ini adalah lebih baik untuk tidak menciptakan lukisan
Yesus sama sekali. Contohnya, di Filipina dan Negara Katolik lainnya, Yesus
dilukiskan sebagai bayi kecil yang tidak berdaya di samping lukisan patung
Maria yang menjulang tinggi. Karena gambaran Yesus yang seperti ini, banyak
orang katolik memiliki pemahaman yang salah tentang Yesus. Meskipun Yesus
adalah Allah pencipta yang menopang seluruh alam semesta, bayangan orang
Katolik akan Maria dengan bayi yang dipangkunya mengecilkan pentingnya
pemahaman mereka akan Yesus Kristus. Rasul Petrus juga memiliki keyakinan yang
kokoh akan keilahian Yesus. Dalam pemahaman rasul Petrus tentang Keilahian
Yesus Kristus, ia berkata kepada Yesus. “Engkau
adalah mesias, Anak Allah yang hidup” ( Matius 16:16 )!.
2.
PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN
Kapan Yesus dibungkus
dengan jubah Keilahian ? Jawaban
sederhananya, sejak awal. Para murid
awal, sebagaimana Paulus tunjukkan, percaya dan mengajarkan bahwa Yesus adalah
seorang manusia, lahir dari ibu yang manusia (Gal. 4:4). Akan tetapi, pada ayat
itu pun ia menyebut Yesus sebagai Anak Allah, dalam pengertian absolut bahwa
Dia memiliki keberadaan ilahi. Untuk menghindarkan keraguan, Paulus sebenarnya
menggambarkan Yesus “dalam rupa Allah” (Fil.2:6). Ia menuliskan hal ini pada
awal tahun 50-an. Terlebih, ia mengutip sejenis himne yang sangat bersifat
yahudi dan tidak diragukan lagi berasal dari para rasul di Palestina pada masa
awal Gereja (Fil. 2:5-11).
Tambahkan kedua teks
dari masa awal Gereja ini kepada pernyataan matang Paulus tentang Keilahian
Yesus- seperti Roma 1:3(“AnakNya[Allah]”), 1 Korintus 8:6 (“Satu Tuhan saja,
yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan”), dan Kolose
1:15-16 (“Ia [Kristus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan . . . di dalam
Dialah telah diciptakan segala sesuatu”), dan jelas abad ke-4 tidak menciptakan
keilahian Yesus Kristus. Gereja perdana memegang teguh iman bahwa Yesus adalah
sepenuhnya dan seutuhnya Ilahi. Dengan tambahan bukti dari Paulus dan
tulisan-tulisan Gereja perdana, ada lebih banyak konfirmasi atas keilahian Yesus. Semua ini menunjukkan bahwa
lama sebelum Konsili Nicea, para pemimpin Gereja sudah menganggap Yesus sebagai
Ilahi. Ini lah yang ditulis oleh beberapa pemimpin.( tahun tertera merupakan
perkiraan ) :
§ Ignatius: “Allah sendiri dimanifestasikan dalam
bentuk manusia” (105 M).
§ Clement: “Sudah sepantasnya engkau berpikir bahwa
Kristus adalah Allah” (150 M).
§ Justin Martyr: “Bapa alam semesta memiliki seorang
Putra. Dan Dia . . .juga Allah” (160 M).
§ Irenaeus; “Dia adalah Allah, karena nama Immanuel
mengindikasikan hal ini” (180 M)
§ Tertullian: “. . .Kristus adalah Allah kita” (200 M)
§ Origen: “Tidak Seorang pun perlu merasa terhina
karena Juruselamat juga adalah Allah. . .” (225 M).
§ Novatian: “. . .Dia bukan sekedar manusia, tetapi
juga Allah. . . ” (235 M).
§ Cyprian: “Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita” (250
M).
§ Methodius: “. . .Dia sejak dulu dan hingga kini. . .
bersama Allah, dan adalah Allah.. ” (290 M).
§ Lactantius: “Kita percaya Dia adalah Allah” (304 M).
§ Arnobius: “Kristus melakukan semua mukjizat itu…
tugas Ilahi” (305 M)[1]
Mesias atau Kristus berarti yang diurapi. Dalam
Perjanjian Lama, setidaknya hanya tiga jenis orang yang menerima pengurapan,
yaitu Raja, Nabi dan Imam. Tindakan pengurapan ini membedakan atau memisahkan
seseorang untuk menjadi raja, nabi, dan imam. Yesus diurapi oleh Allah Bapa dan
Roh Kudus menjadi Raja segala raja, Nabi segala nabi dan Imam tertinggi. Hanya
Yesus sendiri yang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Ia
adalah Anak Allah, artinya Ia sama dengan Allah bapa ( Huios). Karena itu, sebagai orang Kristen kita patut belajar
menghormati dan mengagumi Yesus. Untuk melakukan hal ini, kita perlu
merenungkan pengakuan Petrus akan keilahian Yesus Kristus yang utuh seperti
yang ditemukan dalam Matius 16:15-17. Inti dari pengakuan iman Petrus ialah:
Yesus adalah Kristus, Ia adalah Allah.
Pengakuan bahwa Yesus adalah Allah dilontarkan oleh
rasul-rasul Yesus, seperti Paulus, Petrus, Yohanes dan Tomas. Sekarang mari
kita melihat pengakuan Yesus sendiri tentang diri-Nya. Sepanjang tiga tahun
pelayanan Yesus di dunia ini, khususnya pada awal dan pertengahan
pelayanan-Nya, Ia tidak menyatakan diri-Nya sebagai Allah. Allah Bapalah yang
menyatakan kepada para murid tentang jati diri Yesus sebagaimana Bapa berkata, “ Inilah Anak-Ku yang kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan ”. Tetapi, pada akhir pelayana-Nya Yesus
mengungkapkan siapa diri-Nya sesungguhnya. Sedikitnya ada 10 catatan dalam
Alkitab tentang pengakuan Yesus sendiri yang menunjukkan bahwa Ia adalah Allah.
1.
Yohanes 10:30,
Aku dan Bapa adalah satu.
Kata “satu” di sini dalam bahasa asli Yunani adalah Hen yang berarti, sama dalam hakikat,
kualitas dan kuantitas.
2.
Yohanes 5:23,
Supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang
mengutus Dia.
Pernyataan ini menyiratkan bahwa Yesus dan Allah
Bapa adalah setara.
3.
Yohanes 8:19,
Maka kata mereka kepada-Nya: “Dimanakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: “Baik Aku,
maupun Bapa-ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu
mengenal juga Bapa-ku.”
Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa
jika mereka mengenal Allah, mereka juga akan mengenal Yesus. Artinya, Yesus
menyamakan diri-Nya dengan Allah Bapa.
4.
Yohanes 14:1,
Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku
Yesus mengatakan untuk percaya kepada Allah Trinitas
dan juga percaya kepada-Nya karena Ia adalah Allah.
5.
Yohanes 14:8-9,
Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah
cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,
ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami.”
Yesus menjawab Filipus bahwa siapa telah melihat
Allah, telah melihat Dia. Ini berarti bahwa Ia dan Allah adalah setara.
6.
Markus 2:5,
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Yesus memiliki wewenang untuk mengampuni dosa karena
Ia adalah Allah.
7.
Yohanes 14:6,
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yesus berkata bahwa Ia adalah sumber hidup yang
abadi.
8.
Yohanes 5:27,
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah
Anak manusia.
Yesus adalah satu-satunya yang berkuasa atas
penghakiman.
9.
Markus 14:61-62,
Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya
kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah engkau Mesias, Anak dari yang
Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak manusia duduk
disebelah kanan yang Mahakuasa dan dating di tengah-tengah awan-awan di
langit.”
10.
Matius 26:63-64,
Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang
hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah,atau tidak.”
Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu,
mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang
Mahakuasa dan datang di atas awan-awan langit.”
Setelah
perjamuan malam terakhir, Yesus diserahkan kepada Imam Besar dan Imam Besar
bertanya kepada-Nya apakah Dia adalah Mesias, Anak dari yang Terpuji. Yesus
mengaku secara langsung dan terus terang bahwa Ia adalah Mesias[2].
Ayat-ayat tersebut di
atas menunjukkan pernyataan Yesus sendiri bahwa Ia adalah Allah.
TABEL KEILAHIAN YESUS[3]
Saksi
|
Ayat-ayat Alkitab
|
|||
Paulus
|
Roma. 9:5
Fil. 2:6-11
Kol. 1:15-16
Kol. 2:9
Tit. 2:13
|
Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.
Yang walaupun dalam rupa Allah
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah
seluruh kepenuhan ke-Allahan.
Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus
Kristus
|
||
MURID
|
Petrus
|
Mat.
16:16
|
Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
|
|
Tomas
|
Yoh.
20:28
|
Ya
Tuhanku dan Allahku
|
||
Yohanes
|
Yoh. 1:1
1 Yoh. 15:20
|
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu sebagai Allah.
Dia adalah Allah yang benar dan yang hidup kekal.
|
||
YESUS
|
Yoh.
10:30
Yoh.
5:23-24
Mark.
2:5-7
Yoh
5:27
Yoh.
14:1
Yoh.
14:6
Yoh.
14:8-9
Yoh.
8:19
Mark.
14:62
Mat.
26:64
|
Aku dan Bapa adalah satu (kepada orang Yahudi)
Supaya semua orang menghormati Anak sama seperti
mereka menghormati Bapa (kepada orang yahudi)
Dosamu sudah diampuni (kepada orang yahudi)
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk
menghakimi, karena Ia adalah Anak manusia (kepada orang Yahudi)
Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaku
(kepada murid-murid)
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup (kepada
Tomas)
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa (kepada Filipus)
Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal
juga Bapa-Ku (kepada ahli Taurat dan orang Farisi)
Akulah Dia (kepada Imam Besar)
Engkau telah mengatakannya (kepada Imam Besar)
|
||
ALLAH
BAPA
|
Mat.
3:17
Mat.
17:5
|
Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan (ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan, dengarkanlah Dia (kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes)
|
3.
KEMAMPUAN INTELKTUAL MANUSIA YANG DIMILIKI YESUS
Walaupun Yesus memiliki kesamaan dengan manusia
secara jasmani, kejiwaan dan perasaan, secara intelektual Ia jauh melebihi
manusia biasa. Dia mengetahui hal-hal yang terjadi dalam kehidupan seseorang di
masa lampau, sekarang dan akan dating. Bahkan Ia sanggup melihat jauh kedalam
lubuk hati seseorang. Ada beberapa contoh yang membuktikan kemampuan supranatural
intelektual Yesus :
V Yesus tahu apa yang sedang di percakapkan
murid-murid-Nya tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Luk. 9:47).
V Yesus tahu apa yang sedang dipikirkan oleh
orang-orang Farisi ketika Dia menyembuhkan seseorang pada hari sabat (Luk.
6:8).
V Yesus tahu apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh
Natanael (Yoh. 1:47).
V Yesus tidak membutuhkan kesaksian karena Dia tahu
apa yang ada dalam hati manusia (Yoh. 2:25).
V Yesus tahu kehidupan pribadi perempuan Samaria yang
bertemu dengan Dia dekat sumur Yakub (Yoh. 4:17-19)
V Yesus tahu sebelumnya bahwa Petrus akan
menyangkal-Nya tiga kali (mat. 26:34).
V Yesus tahu bahwa Dia akan mati di atas kayu salib
dan akan bangkit kembali pada hari yang ketiga. Dia mengatakan hal tersebut
sekitrar 15 kali; Matius 17:9, 17:22, 20:19, 20:28, 21:39, 26:2, 26:12, 26:26,
26:32, 26:39, 26:45; Markus 9:10; Lukas 9:22-27; Yohanes 2:18-22, 12:27-34.
V Yesus tahu bahwa Ia akan menjalani baptisan (Luk.
12:50) – baptisan di sini merujuk kepada salib (Rom. 6:3).
V Yesus mengungkapkan perasaan-Nya mengenai
penderitaan yang akan Ia jalani (Yoh. 12:24-37)[4].
Dengan mengamati sisi
manusiawi Yesus Kristus, ada beberapa hal penting untuk direnungkan. Meskipun
Yesus adalah Allah Pencipta dan Penguasa, Ia merendahkan diri-Nya ke tingkat
manusia dan merasakan kelemahan-kelemahan seperti yang dialami oleh manusia.
Ini adalah sebuah pengorbanan besar yang
dilakukan oleh Allah. Karena itu, ketika merenungkan kemanusiaan Yesus Kristus,
hati kita seharusnya meluap dengan ucapan syukur kepada Yesus yang rela
menanggung berbagai kesusahan untuk menggenapi rencana keselamatan Allah. Kita
juga harus merenungkan fakta dimana Yesus rela melepaskan hak-hak istimewa yang
Ia miliki dan menjadi setingkat dengan manusia, bahkan lebih rendah dari
manusia, menderita dan mati di kayu salib demi menebus dosa umat-Nya. Oleh
karena itu, sebagai pengikut Yesus, kita harus belajar untuk melepaskan hak-hak
kita di dalam mengikut jejak Yesus. Kita harus belajar merendahkan diri dan
memikul salib sama seperti teladan yang telah diberikan oleh Yesus. Kemanusiaan
Yesus yang utuh juga bisa menjadi penghiburan bagi kita, karena melalui
kemanusiaan-Nya Yesus benar-benar mengerti dan menaruh belas kasihan terhadap
kelemahan-kelemahan kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Berdasarkan
kehandalan naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran
Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai
mesias yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima
penyembahan dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan
mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah
benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Dengan jelas Yesus menyatakan
diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.
DAFTAR
PUSTAKA
Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker
Book House, Grand Rapids,1986.
Michigan 49516.
Garlow
L.James dan Jones Peter, Cracking Da
Vinci’s Kode, 2005. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Josh McDowell, The New
Evidence that Demands a Verdict, 2000.Thomas Nelson Publisher.
Miriam
Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab,
1998.Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.
Thomas
Hwang, Kristologi, ANDI
Offset,2001.Yogyakarta
Kenneth
Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing
House, Grand Rapids, MI 49530,USA
Alkitab,
LAI versi.
Mari lihat video berikut ini : https://m.youtube/watch?v=LQPFp413Rug ( bila tertarik silakan like subscribe dan bagikan )
BalasHapusPuji Tuhan sangat membatu saya dalam menyelesaikan tugas tugas kuliah saya. God Bless
BalasHapus