Selasa, 04 April 2017

Makalah bukti-bukti ketuhanan yesus

                                                                  

 

 DAFTAR ISI

BAB I             : PENDAHULUAN
I.       Latar Belakang ……………………………………………………………………….2
II.    Rumusan Masalah ……………………………………………………………………3
III. Tujuan ………………………………………………………………………………..3
BAB II            : PEMBAHASAN
I.       Bukti keilahian Yesus ………………………………………………………………..4
II.    Penyelidikan Pernyataan Yesus sebagai Tuhan ……………………………………...6
III. Kemampuan Intelektual manusia yang Dimiliki Yesus ……………………………..12
BAB III          : PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….15






BAB I
PENDAHULUAN
I.                   Latar belakang
Dari berbagai istilah tentang Kristus pada orang-orang pada masa Awal Masehi sudah beragam. Informasi lain, Yesus disebut sebagai Mesias dari Israel, Mesias adalah Kristus disebutkan Paulus sebanyak 270 kali dan variasi nama Yesus Kristus atau Kristus Yesus sebanyak 109 kali. Nama itu menunjuk pada : Allah, Tuhan atau kata ganti yang menjurus pada Allah.
Ia bertanya pada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias (bahasa Inggris: You are The Christ.)
— Markus 8:29
Demikian juga kata Marta dalam Injil Yohanes:
Engkau adalah Mesias, Anak Allah, Dia yang datang ke dalam dunia
— Yohanes 11:27
Injil Yohanes dilihat sangat khusus dalam pandangan Kristologi, bahwa Firman atau λόγος, Allah sendiri menjadi manusia, dalam wujud Kristus. Di sini dijelaskan bahwa Kristus yang adalah Yesus itu adalah Allah sendiri, Ketuhanan Yesus merupakan pusat Teologi Perjanjian Baru, menurut Miller, "Yesus adalah Allah".
Mesias dalam Perjanjian Lama berarti keluarga Daud, raja yang selalu berjaya digantikan Mesias dalam Perjanjian Baru menjadi raja yang dibangkitkan dari kematian. Raja kerajaan yang gilang gemilang pada masa akhir dan menjadi pemimpin religius, bukan pemimpin politik. Kata "Kristus" memiliki arti yang sama dengan Mesias yang artinya adalah "Yang Diurapi". Di dalam ajaran Kristen, kelahiran Yesus sudah dinubuatkan semenjak zaman nabi-nabi dalam Alkitab Perjanjian Lama: Natan, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Hagai, Mikha dan Zakharia.
Mesias di dalam Perjanjian Lama dinanti oleh orang Israel untuk memulihkan bangsa Israel dari berbagai masalah, terutama politik. Jadi hadirnya Mesias adalah sebagai "solusi" dalam masa krisis; Masa Israel ditawan oleh bangsa-bangsa lain. Orang Kristen menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengajaran ini sangat penting.Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan Agama-agama yang lain.
II.                Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Bukti Keilahian Yesus
2.      Penyelidikan pernyataan Yesus sebagai Tuhan
3.      Kemampuan intelektual manusia yang di miliki Yesus
III.             Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Dapat mengetahui bukti keilahian Yesus
2.      Dapat mengetahui pernyataan Yesus sebagai Tuhan
3.      Dapat mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki Yesus sebagai Tuhan.



BAB II
PEMBAHASAN

1.                  BUKTI KEILAHIAN YESUS
Dalam keseluruhan isi Alkitab dan sepanjang sejarah gereja, banyak hamba Tuhan yang mati martir karena keyakinan dan pernyataan iman mereka bahwa Yesus adalah Allah, Pribadi kedua dari Allah Trinitas. Mereka dibunuh Karena keyakinan mereka yang teguh akan keilahian Yesus yang utuh. Dari hal ini kita bisa belajar bahwa pendeta, misionaris dan semua hamba Tuhan harus mendasarkan pelayanan mereka pada keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Allah, Pencipta dan Juruselamat. Untuk menciptakan dasar yang kokoh akan kepercayaan dan pengakuan seperti ini, kita harus mempelajari topik tentang keilahian Yesus Kristus.
Rasul Paulus memiliki dasar kepercayaan yang teguh akan keilahian Yesus yang utuh. Hal ini terbukti dalam surat-suratnya;
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin! (Roma 9:5)
Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan (Filipi. 2:6)

Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa dalam pemikiran Paulus tidak ada pertanyaan atau keraguan sama sekali terhadap keilahian Yesus. Dalam teologi Paulus, Yesus Kristus adalah Allah. Sebagai orang Kristen, tidaklah cukup untuk sekedar memiliki pengetahuan intelektual akan pernyataan iman seperti yang ditemukan dalam Roma 9:5, tetapi perlu untuk merenungkannya. Dan dalam Kolose 1:15, Paulus berkata bahwa Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dan lebih utama dari segala yang diciptakan. Di sini kata “gambar” berarti bahwa meskipun Yesus adalah Allah, Ia telah menjadi manusia sehingga umat manusia bisa melihat dan memahami Allah melalui mata jasmani mereka. Menurut pemahaman Paulus, Yesus adalah gambar Allah, maksudnya Yesus adalah Allah itu sendiri. Paulus selanjutnya menjelaskan dalam kolose 2:9 bahwa dalam Yesuslah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Di sini Paulus menjelaskan bahwa dalam Yesus Kristus, seluruh kepenuhan keilahian-Nya ada dalam bentuk manusia, bukan sebagian. Dengan kata lain, seluruh kepenuhan Allah ada di dalam diri manusia Yesus.
Yesus adalah Allah yang Mahakuasa yang memegang dan berkuasa atas kehidupan dan kematian setiap orang. Dia mengendalikkan seluruh alam semesta termasuk bencana alam tsunami, gempa bumi dan peristiwa alam lainnya yang dapat membunuh ribuan orang. Yesus adalah Allah yang  layak di kagumi. Ini berarti, kita harus memiliki rasa hormat yang dalam terhadap Yesus. Bahkan stiap kali kita melihat hanya lukisan Yesus, kita perlu memandangnya dengan rasa hormat. Tetapi, karena kecenderungan sifat kita yang menganggap remeh akan lukisan Yesus, untuk menghindari kesalahan ini adalah lebih baik untuk tidak menciptakan lukisan Yesus sama sekali. Contohnya, di Filipina dan Negara Katolik lainnya, Yesus dilukiskan sebagai bayi kecil yang tidak berdaya di samping lukisan patung Maria yang menjulang tinggi. Karena gambaran Yesus yang seperti ini, banyak orang katolik memiliki pemahaman yang salah tentang Yesus. Meskipun Yesus adalah Allah pencipta yang menopang seluruh alam semesta, bayangan orang Katolik akan Maria dengan bayi yang dipangkunya mengecilkan pentingnya pemahaman mereka akan Yesus Kristus. Rasul Petrus juga memiliki keyakinan yang kokoh akan keilahian Yesus. Dalam pemahaman rasul Petrus tentang Keilahian Yesus Kristus, ia berkata kepada Yesus. “Engkau adalah mesias, Anak Allah yang hidup” ( Matius 16:16 )!.

2.                  PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN

Kapan Yesus dibungkus dengan jubah  Keilahian ? Jawaban sederhananya, sejak awal. Para murid awal, sebagaimana Paulus tunjukkan, percaya dan mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang manusia, lahir dari ibu yang manusia (Gal. 4:4). Akan tetapi, pada ayat itu pun ia menyebut Yesus sebagai Anak Allah, dalam pengertian absolut bahwa Dia memiliki keberadaan ilahi. Untuk menghindarkan keraguan, Paulus sebenarnya menggambarkan Yesus “dalam rupa Allah” (Fil.2:6). Ia menuliskan hal ini pada awal tahun 50-an. Terlebih, ia mengutip sejenis himne yang sangat bersifat yahudi dan tidak diragukan lagi berasal dari para rasul di Palestina pada masa awal Gereja (Fil. 2:5-11).
Tambahkan kedua teks dari masa awal Gereja ini kepada pernyataan matang Paulus tentang Keilahian Yesus- seperti Roma 1:3(“AnakNya[Allah]”), 1 Korintus 8:6 (“Satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan”), dan Kolose 1:15-16 (“Ia [Kristus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan . . . di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu”), dan jelas abad ke-4 tidak menciptakan keilahian Yesus Kristus. Gereja perdana memegang teguh iman bahwa Yesus adalah sepenuhnya dan seutuhnya Ilahi. Dengan tambahan bukti dari Paulus dan tulisan-tulisan Gereja perdana, ada lebih banyak konfirmasi atas  keilahian Yesus. Semua ini menunjukkan bahwa lama sebelum Konsili Nicea, para pemimpin Gereja sudah menganggap Yesus sebagai Ilahi. Ini lah yang ditulis oleh beberapa pemimpin.( tahun tertera merupakan perkiraan ) :
§  Ignatius: “Allah sendiri dimanifestasikan dalam bentuk manusia” (105 M).
§  Clement: “Sudah sepantasnya engkau berpikir bahwa Kristus adalah Allah” (150 M).
§  Justin Martyr: “Bapa alam semesta memiliki seorang Putra. Dan Dia . . .juga Allah” (160 M).
§  Irenaeus; “Dia adalah Allah, karena nama Immanuel mengindikasikan hal ini” (180 M)
§  Tertullian: “. . .Kristus adalah Allah kita” (200 M)
§  Origen: “Tidak Seorang pun perlu merasa terhina karena Juruselamat juga adalah Allah. . .” (225 M).
§  Novatian: “. . .Dia bukan sekedar manusia, tetapi juga Allah. . . ” (235 M).
§  Cyprian: “Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kita” (250 M).
§  Methodius: “. . .Dia sejak dulu dan hingga kini. . . bersama Allah, dan adalah Allah.. ” (290 M).
§  Lactantius: “Kita percaya Dia adalah Allah” (304 M).
§  Arnobius: “Kristus melakukan semua mukjizat itu… tugas Ilahi” (305 M)[1]
Mesias atau Kristus berarti yang diurapi. Dalam Perjanjian Lama, setidaknya hanya tiga jenis orang yang menerima pengurapan, yaitu Raja, Nabi dan Imam. Tindakan pengurapan ini membedakan atau memisahkan seseorang untuk menjadi raja, nabi, dan imam. Yesus diurapi oleh Allah Bapa dan Roh Kudus menjadi Raja segala raja, Nabi segala nabi dan Imam tertinggi. Hanya Yesus sendiri yang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Ia adalah Anak Allah, artinya Ia sama dengan Allah bapa ( Huios). Karena itu, sebagai orang Kristen kita patut belajar menghormati dan mengagumi Yesus. Untuk melakukan hal ini, kita perlu merenungkan pengakuan Petrus akan keilahian Yesus Kristus yang utuh seperti yang ditemukan dalam Matius 16:15-17. Inti dari pengakuan iman Petrus ialah: Yesus adalah Kristus, Ia adalah Allah.
Pengakuan bahwa Yesus adalah Allah dilontarkan oleh rasul-rasul Yesus, seperti Paulus, Petrus, Yohanes dan Tomas. Sekarang mari kita melihat pengakuan Yesus sendiri tentang diri-Nya. Sepanjang tiga tahun pelayanan Yesus di dunia ini, khususnya pada awal dan pertengahan pelayanan-Nya, Ia tidak menyatakan diri-Nya sebagai Allah. Allah Bapalah yang menyatakan kepada para murid tentang jati diri Yesus sebagaimana Bapa berkata, “ Inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan ”. Tetapi, pada akhir pelayana-Nya Yesus mengungkapkan siapa diri-Nya sesungguhnya. Sedikitnya ada 10 catatan dalam Alkitab tentang pengakuan Yesus sendiri yang menunjukkan bahwa Ia adalah Allah.
1.      Yohanes 10:30, Aku dan Bapa adalah satu.
Kata “satu” di sini dalam bahasa asli Yunani adalah Hen yang berarti, sama dalam hakikat, kualitas dan kuantitas.
2.      Yohanes 5:23, Supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Pernyataan ini menyiratkan bahwa Yesus dan Allah Bapa adalah setara.
3.      Yohanes 8:19, Maka kata mereka kepada-Nya: “Dimanakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: “Baik Aku, maupun Bapa-ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-ku.”
Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa jika mereka mengenal Allah, mereka juga akan mengenal Yesus. Artinya, Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah Bapa.
4.      Yohanes 14:1, Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku
Yesus mengatakan untuk percaya kepada Allah Trinitas dan juga percaya kepada-Nya karena Ia adalah Allah.
5.      Yohanes 14:8-9, Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.”
Yesus menjawab Filipus bahwa siapa telah melihat Allah, telah melihat Dia. Ini berarti bahwa Ia dan Allah adalah setara.
6.      Markus 2:5, Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Yesus memiliki wewenang untuk mengampuni dosa karena Ia adalah Allah.
7.      Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yesus berkata bahwa Ia adalah sumber hidup yang abadi.
8.      Yohanes 5:27, Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak manusia.
Yesus adalah satu-satunya yang berkuasa atas penghakiman.
9.      Markus 14:61-62, Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah engkau Mesias, Anak dari yang Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak manusia duduk disebelah kanan yang Mahakuasa dan dating di tengah-tengah awan-awan di langit.”
10.  Matius 26:63-64, Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah,atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan langit.”
Setelah perjamuan malam terakhir, Yesus diserahkan kepada Imam Besar dan Imam Besar bertanya kepada-Nya apakah Dia adalah Mesias, Anak dari yang Terpuji. Yesus mengaku secara langsung dan terus terang bahwa Ia adalah Mesias[2].  
Ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan pernyataan Yesus sendiri bahwa Ia adalah Allah.





TABEL KEILAHIAN YESUS[3]
Saksi
Ayat-ayat Alkitab

Paulus


Roma. 9:5

Fil. 2:6-11
Kol. 1:15-16


Kol. 2:9

Tit. 2:13
Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.
Yang walaupun dalam rupa Allah
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.
Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus

MURID
Petrus
Mat. 16:16
Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.


Tomas
Yoh. 20:28
Ya Tuhanku dan Allahku


Yohanes
Yoh. 1:1


1 Yoh. 15:20
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu sebagai Allah.
Dia adalah Allah yang benar dan yang hidup kekal.







      YESUS
Yoh. 10:30

Yoh. 5:23-24


Mark. 2:5-7
Yoh 5:27



Yoh. 14:1

Yoh. 14:6

Yoh. 14:8-9

Yoh. 8:19


Mark. 14:62
Mat. 26:64
Aku dan Bapa adalah satu (kepada orang Yahudi)
Supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa (kepada orang yahudi)
Dosamu sudah diampuni (kepada orang yahudi)
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak manusia (kepada orang Yahudi)
Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaku (kepada murid-murid)
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup (kepada Tomas)
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa (kepada Filipus)

Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku (kepada ahli Taurat dan orang Farisi)
Akulah Dia (kepada Imam Besar)
Engkau telah mengatakannya (kepada Imam Besar)



ALLAH BAPA
Mat. 3:17


Mat. 17:5
Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan (ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia (kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes)


3.                  KEMAMPUAN INTELKTUAL MANUSIA YANG DIMILIKI YESUS
Walaupun Yesus memiliki kesamaan dengan manusia secara jasmani, kejiwaan dan perasaan, secara intelektual Ia jauh melebihi manusia biasa. Dia mengetahui hal-hal yang terjadi dalam kehidupan seseorang di masa lampau, sekarang dan akan dating. Bahkan Ia sanggup melihat jauh kedalam lubuk hati seseorang. Ada beberapa contoh yang membuktikan kemampuan supranatural intelektual Yesus     :
   V   Yesus tahu apa yang sedang di percakapkan murid-murid-Nya tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Luk. 9:47).
   V   Yesus tahu apa yang sedang dipikirkan oleh orang-orang Farisi ketika Dia menyembuhkan seseorang pada hari sabat (Luk. 6:8).
   V   Yesus tahu apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh Natanael (Yoh. 1:47).
   V   Yesus tidak membutuhkan kesaksian karena Dia tahu apa yang ada dalam hati manusia (Yoh. 2:25).
   V   Yesus tahu kehidupan pribadi perempuan Samaria yang bertemu dengan Dia dekat sumur Yakub (Yoh. 4:17-19)
   V   Yesus tahu sebelumnya bahwa Petrus akan menyangkal-Nya tiga kali (mat. 26:34).
   V   Yesus tahu bahwa Dia akan mati di atas kayu salib dan akan bangkit kembali pada hari yang ketiga. Dia mengatakan hal tersebut sekitrar 15 kali; Matius 17:9, 17:22, 20:19, 20:28, 21:39, 26:2, 26:12, 26:26, 26:32, 26:39, 26:45; Markus 9:10; Lukas 9:22-27; Yohanes 2:18-22, 12:27-34.
   V   Yesus tahu bahwa Ia akan menjalani baptisan (Luk. 12:50) – baptisan di sini merujuk kepada salib (Rom. 6:3).
   V   Yesus mengungkapkan perasaan-Nya mengenai penderitaan yang akan Ia jalani (Yoh. 12:24-37)[4].
Dengan mengamati sisi manusiawi Yesus Kristus, ada beberapa hal penting untuk direnungkan. Meskipun Yesus adalah Allah Pencipta dan Penguasa, Ia merendahkan diri-Nya ke tingkat manusia dan merasakan kelemahan-kelemahan seperti yang dialami oleh manusia. Ini adalah sebuah pengorbanan  besar yang dilakukan oleh Allah. Karena itu, ketika merenungkan kemanusiaan Yesus Kristus, hati kita seharusnya meluap dengan ucapan syukur kepada Yesus yang rela menanggung berbagai kesusahan untuk menggenapi rencana keselamatan Allah. Kita juga harus merenungkan fakta dimana Yesus rela melepaskan hak-hak istimewa yang Ia miliki dan menjadi setingkat dengan manusia, bahkan lebih rendah dari manusia, menderita dan mati di kayu salib demi menebus dosa umat-Nya. Oleh karena itu, sebagai pengikut Yesus, kita harus belajar untuk melepaskan hak-hak kita di dalam mengikut jejak Yesus. Kita harus belajar merendahkan diri dan memikul salib sama seperti teladan yang telah diberikan oleh Yesus. Kemanusiaan Yesus yang utuh juga bisa menjadi penghiburan bagi kita, karena melalui kemanusiaan-Nya Yesus benar-benar mengerti dan menaruh belas kasihan terhadap kelemahan-kelemahan kita.      


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan   :

Berdasarkan kehandalan naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan dari manusia,  Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Dengan jelas Yesus menyatakan diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.










DAFTAR PUSTAKA

Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker Book House, Grand Rapids,1986. Michigan       49516.
Garlow L.James dan Jones Peter, Cracking Da Vinci’s Kode, 2005. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, 2000.Thomas Nelson Publisher.
Miriam Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab, 1998.Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.
Thomas Hwang, Kristologi, ANDI Offset,2001.Yogyakarta
Kenneth Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, MI 49530,USA
Alkitab, LAI versi.





[1][1] .James L.Garlow dan Jones Peter, Cracking Da Vinci’s Code, Hal.91
[2] Thomas Hwang, Kristologi, Hal.152-154
[3] Bidat, hal 163
[4] Bidat, Hal.168

2 komentar:

  1. Mari lihat video berikut ini : https://m.youtube/watch?v=LQPFp413Rug ( bila tertarik silakan like subscribe dan bagikan )

    BalasHapus
  2. Puji Tuhan sangat membatu saya dalam menyelesaikan tugas tugas kuliah saya. God Bless

    BalasHapus